Halaman

Kamis, 08 April 2021

MATERI DAN LKPD BAB ARTHROPODA

 

MATERI DAN LKPD

BAB ARTHROPODA


 

Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata.

Ukuran dan bentuk tubuh

Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam.

 

Ciri Struktur tubuh Arthropoda

Ø Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).

Ø Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya rangka luar (eksoskeleton) terbentuk dari kutikula keras .Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit. Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.

Ø Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel dan lunak. Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh. Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru.

Ø Tahap pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis. Hewan yang biasanya melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.

Ø Sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang Ganglia yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya.

Ø Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan. Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.

Ø Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.

Ø bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku. Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya.

Ø Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka. Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol. Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa, darah yang tidak mengandung hemoglobin melainkan hemosianin

 

Cara hidup dan habitat

Ø Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.

Ø Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas. Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.

·         Reproduksi

Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.

Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril. Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.

Klasifikasi Arthropoda

Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki. Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea(labah-labah), Myriapoda (kaki seribu). Crustaceae (udang-udangan), Insekta (serangga), 

 

1)         Arachnida

Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja.

Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies.

Ø Ukuran tubuh bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.

Ø merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit. Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.

Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu:

1)    Scorpionida, memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after).




2)    Arachnoida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata).

Berikut adalah ciri-ciri : Arachnoidea yang sering kita jumpai, yaitu laba-laba. Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu

Ø sefalotoraks (kepala-dada) pada anterior dan bagian Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada). Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan. Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut.

Ø abdomen pada bagian posterior. Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma.Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas

Ø Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen. Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik. Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.

Ø Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea. Paru-paru buku adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen.

Ø Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus ) Malpighi. Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus. Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal. Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).

 

3)      Acarina. Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contohnya adalah caplak atau tungau (Acarina sp.).

 

 

2)    Myriapoda

Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak. Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita.

Ø Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.

Ø Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen. Tubuhnya memanjang seperti cacing.

Ø Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal).

Ø Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya.

Ø Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea.

Ø Ekskresinya dengan tubula malpighi.

Ø Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal.

 

Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.

1. Chilopoda

Ø Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang.

Ø Tubuhnya memanjang dan agak pipih.

Ø Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang maksila.

Ø Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel.

Ø Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alat beracun. Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya.

Ø Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa sakit.Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).

2. Diplopoda

Ø Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah seribu.Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing.Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel.

Ø Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme.Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang.Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati.Contoh hewan ini adalah kaki seribu(lulus sp.).

 

3)     Crustacea

Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini.

Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik air tawar atau laut, meskipun ada yang hidup di darat.

a) Ciri-ciri Crustaceae

Ø Crustaceae disebut juga sebagai kelompok udang-udangan, contohnya: udang, kepiting, dan yuyu. Anda tentu sudah mengetahui tempat hidup kelompok hewan ini, yaitu di air laut, danau, dan sungai.

Ø Tubuh Crustaceae mempunyai rangka luar keras karena mengandung zat kitin dan kapur, sehingga disebut sebagai hewan bercangkang.

Ø Antenanya Crustaceae berjumlah dua pasang,

Ø Mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas tubuh, sedangkan pada udang atau kepiting mempunyai 5 pasang kaki jalan.

Ø Kepala dan dada Crustaceae  menyatu disebut    

sefalotoraks.

Ø Bagian kepala dan dada dilindungi oleh tameng, yaitu kulit keras yang disebut karapas

Ø Kakinya dapat digunakan untuk berjalan, berenang, atau menempel di perairan.

Ø Sistem pencernaan Crustaceae dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Sisa metabolismenya keluar melewati kelenjar hijau.

Ø Sistem sarafnya tersusunan saraf tangga tali,

Ø Siste respirasi menggunakan insang.

Ø Jenis kelamin Crustaceae sudah dapat dipisahkan dan bersifat hermaprodit.

Ø Pembuahan terjadi secara internal, telur yang berisi zigot menetas menjadi larva, dan tumbuh menjadi dewasa melalui pergantian kulit berkali-kali.

Ø Contoh dari anggota ini adalah udang windu (Penaeus), udang galah (Macrobium resenbergi), udang air tawar (Cambarus virilis), ketam (Parathelpusa tredenlata), kepiting (Portunus sexdentalus), dan rajungan (Neptunus pelagicus).

 





 

4)    Insekta

 

Ciri-ciri Insekta

Ø Kelompok Insekta atau serangga mempunyai species sangat banyak, hidupnya di darat dan air.

Ø Ukuran tubuh Insekta relatif kecil.

Ø Insekta sering disebut juga sebagai heksapoda, yaitu mempunyai kaki enam (3 pasang).

Ø Tubuh dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Pada kepala Insekta terdapat sepasang antena yang dapat digunakan untuk membau dan meraba. Terdapat juga mulut, mata majemuk (mata faset) ada yang bermata tunggal (oselus).

Ø Mulut insekta menurut fungsinya dibedakan menjadi empat tipe, yaitu

ü tipe penjilat dan pengisap (lalat rumah),

ü tipe pengisap (kupu-kupu),

ü tipe penusuk dan pengisap (nyamuk), dan

ü tipe penggigit (belalang).

 

Ø Bagian dada terdiri atas 3 ruas dan terdapat 3 pasang kaki beruas-ruas, juga terdapat sayap.

Ø Adapun pada perut terdapat 6 sampai 11 ruas, pada ruas belakang posterior sebagai alat reproduksi.

Ø Pada Insekta betina terdapat alat peletak telur yang disebut ovipositor serta kantung untuk menyimpan sperma.

Ø Respirasinya menggunakan pembuluh trakea, yaitu udara dari luar masuk ke jaringan melalui pembuluh trakea.

Ø Jumlah jantungnya 5 buah dan sistem peredaran darahnya bersifat terbuka.

Ø Sistem ekskresinya dengan pembuluh malphigi yang mengelilingi anus.

Ø Daur hidup serangga ini mengalami perubahan bentuk yang disebut metamorfosis. Akan tetapi ada jenis insekta tidak mengalami metamorfosis yang digolongkan sebagai serangga ametabola, misalnya kutu buku (Lepisma).

Ø Metamorfosis tidak sempurna terjadi pada ordo OrthopteraHemipteradan Homoptera.

Ø Kelompok Insekta ada dua kelas, berdasarkan ada tidaknya sayap, yaitu

ü Insekta tidak bersayap (apterygota) contohnya adalah kutu buku

ü bersayap (pterygota). Kelas ini dibagi lagi menjadi beberapa ordo dengan mengamati sayap dan mulutnya.

 

Ø Tubuh hewan ini mempunyai rangka luar keras mengandung zat kitin dan kapur, sehingga disebut sebagai hewan bercangkang.

Ø Antenanya berjumlah dua pasang, mempunyai kaki satu pasang pada tiap ruas tubuh, sedangkan pada udang atau kepiting mempunyai 5 pasang kaki jalan.

Ø Kepala dan dada menyatu disebut sefalotoraks. Bagian kepala dan dada dilindungi oleh tameng, yaitu kulit keras yang disebut karapas.

Ø Peranan Crustaceae lebih banyak menguntungkan bagi kita, misalnya sebagai sumber protein hewani karena mengandung protein tinggi seperti udang, kepiting, dan rajungan.

Ø Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui pembuahan, di mana sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma akan tumbuh menjadi individu jantan yang memiliki jumlah kromosom separuh dan individu betina

 






Contoh Ordo Insekta

NO

Ordo

Ciri-ciri

Conto

1

Orthotera

Ø Mempunyai 2 pasang sayap lurus, sayap depan tebal,

Ø tipe mulut penggigit, mengalami

Ø metamorfosis tak sempurna.

Kecoa,

belalang,

Jangkrik

2

Hemiptera

ü Mempunyai 2 pasang sayap, sayap depan tebal, sayap belakang tipis,

ü Tipe mulut penusuk dan pengisap

ü metamorfosis tak sempurna

Walang sangit,kutu busuk

3

Isoptera

v  Semua sayapnya sama,

v  tipe mulut penggigit,

v  metamorfosis tak sempurna

Rayap, laron

4

Odonata

Ø  Memiliki 2 pasang sayap tidak dilipat,

Ø  sayap depan dan belakang hampir sama,

Ø  tipe mulut pengunyah dan penggigit,

Ø  metamorfosis tidak sempurna.

Capung

5

Homoptera

ü Memiliki 2 pasang sayap,

ü sayap depan lebih keras dibandingkan sayap belakang,

ü tipe mulut penusuk dan pengisap,

ü metamorfosis tak sempurna

Kutu daun, kutuKepala

6

Coleoptera

ü Memiliki 2 pasang sayap depan tebal seperti perisai,

ü sayap belakang tipis,

ü tipe mulut penggigit,

ü metamorfosis sempurna.

Kepik air

 

 

 

 

 

 

7

Diptera

v Memiliki satu pasang sayap tipis,

v tipe mulut penusuk dan penjilat,

v metamorfosis sempurna.

Nyamuk, lalatRumah

8

Lepidoptera

v Memiliki 2 pasang sayap yang bersisik warna-warni,

v tipe mulut pengisap,

v metamorfosis sempurna

Kupu-kupu

9

Hymenoptera

v Memiliki 2 pasang sayap yang berupa selaput tipis,

v tipe mulut penggigit,

v metamorfosis sempurna

Semut, lebahMadu

10

Siphonophtera

v Tidak memiliki sayap,

v tubuhnya pipih lateral,

v berkaki pendek dan kuat untuk melompat.

v  Bermata tunggal,

v tipe mulut menusuk dan menghisap, metamorfosis sempurna

Kutu anjing,kutu kucing,kutu tikus

 

 

DAFTAR PUSTAKA

1.      Radiopoetro. Drs,Prof. 1983 . ZOOLOGI.Jakarta IKAPI , Erlangga

2.      Maskoeri Jasin. Drs. 1989 . Sistematika hewan Invertebrata dan vertebrata. surabaya , Sinar wijaya

3.      Campel, Neil . A. 2002. Biologijilid 1 . Jakarta PT Erlangga

4.      Ari pitoyo, R Anis nurdina, 2013 . Biologi K13 SMA jilid 1 , Masdia Buana Pustaka

5.      Pipit ptriana, diah . 2008 . BioEkspo (Menjelaja alam dengan biologi). Solo-Indonesia PT Wangsa Jatra Lestari

6.      www: edukasi. Net.id

7.      www:bioweb uwlax.edu

 

 

0 comments:

Posting Komentar