MATERI DAN LKPD BAB VARMES (CACING)
VARMES
Terdiri 3 phylum
1.
Phylum
Platyhelminthes ( Cacing pipih)
a) Ciri-ciri
Ø Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri
bilateral berbentuk pipih,
Ø Memiliki system saraf
Ø System pencernaan dengan satu lubang
Ø Tidak memiliki system sirkulasi, respirasi dan
ekskresi.
Ø Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau
parasit pada hewan serta manusia.
Ø Bersifat hemafrodit:
Reproduksi seksual secara
sendiri atau silang,
Reproduksi aseksual dengan
fragmentasi yang diikuti regenerasi.
b) Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu:
v
Turbellaria,
Cacing berambut getar ex: Dugesia trigrina (Planaria)
v
Trematoda Cacing isap ex: Fasciola
hepatica (cacing hati) dan Chlonorchis sinensis
v Cestoda. Cacing pita ex: Taenia
solium (cacing pita babi) dan Taenia saginata (cacing
pita sapi)
c) Daur hidup
Siklus hidup cacing hati
Cacing hati --bertelur --di
dalam saluran empedu dan kantong empedu--- Telur masuk ke dalam
usus--- lalu keluar ke alam bebas bersama feses hewan ternak--- Pada tempat
yang sesuai-- telur yang fertil menetas ---- larva bersilia
(mirasidium)---- masuk ke dalam tubuh siput air tawar (Lymnea
auricularis) selama dua minggu-----berubah bentuk menjadi sporokista-----
menjadi larva kedua yang disebut redia ---- Proses ini berlangsung
secara paedogenesis.
Redia ----larva ketiga yang disebut serkaria.---
Serkaria berekor ----menembus jaringan tubuh siput dan keluar berenang dalam
air------ menempel pada tumbuhan air dan melepaskan ekornya ---- berubah
menjadi metaserkaria------ membungkus diri membentuk kista yang
dapat bertahan lama. Apabila tumbuhan air termakan ternak, kista dapat menembus
dinding ususnya, kemudian masuk ke hati dan menuju saluran empedu. Kista akan
tumbuh dewasa dalam waktu beberapa bulan. Setelah itu cacing dewasa akan
bertelur dan siklus terulang kembali.
Sekema Reproduksi Fasiola
hepatika (
Telur ----- Mirasidium (larva 1) ----- sporokista ------Redia (larva 2)----- serkaria (menempel pada tumbuhan
dan rumput air) ----- Meta serkaria ( cacing muda)
Siklus hidup cacing Pita
Cacing pita didalam tubuh manusia berkembang biak secara seksual dengan
membentuk telur ---Proglotid .Apabila proglotid
akhir ini termakan oleh sapi/babi, bertelur dan menetas -- larva isebut heksakan
(onkosfer). -- akan menembus ----usus sapi menuju jaringan otot dan
jaringan lainnya. -----berkembang menjadi sistiserkus .
Apabila daging sapi/babi yang mengandung sistiserkus--- termemakan
manusia—sistiserkus--- berkembang menjadi cacing pita dewasa didalam usus
halus. Selanjutnya daur hidup cacing terulang kembali.
Skema siklus hidup Taenea saginata (cacing pita)
Proglotit ------Menetas
menjadi Heksakan ------Usus halus Sistiserkus ----- Cacing
dewasa dalam usus halus
2. Phylum Nemathelminthes ( Cacing
Benang)
a)
Ciri-ciri
Ø Berbentuk gilik
Ø Tubuh simetri bilateral berbentuk bulat panjang
dilapisi kutikula tertutup lapisan lilin
Ø Tidak bersegmen
Ø Hewan triploblastik pseudoselomata,
Ø System pencernaan lengkap
Ø System sirkulasi oleh cairan pseudoselom
Ø Tidak memiliki system respirasi dan ekskresi.
Ø
Hidup di
tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat parasitik pada manusia, hewan dan
tumbuhan.
Ø Reproduksi secara seksual melalui perkawinan
silang
Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu:
cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi,
cacing filarial dan cacing Trichinella.
b)
Anggota Nemathelminthes:
1.
Nematoda
1)
Ascaris lumbricoides (cacing perut
pada manusia) penyebab penyakit askariasis (cacingan) dan kurang gizi akibat infeksi
ü Hidup parasit dalam usus manusia.
ü Cacing betina memiliki tubuh yang ujungnya lurus
ü Cacing jantan ujung tubuhnya melengkung.
ü Cacing ini hanya berkembang biak secara seksual.
ü
Telur ---- keluar
dari tubuh manusia bersama feses
telur tertelan bersama makanan menetas didalam usus halus tumbuh menjadi larva
kecil di usus----menembus dinding usus masuk kedalam peredaran darah menuju ke----- paru-paru selanjutnya ke trakea ---- larva tertelan dan tumbuh dewasa
dalam usus halus manusia.
2)
Oxyuris vermicularis (cacing kremi).
Pada saat bertelur, cacing betina menuju anus untuk memperoleh oksigen
diperlukan untuk pertumbuhan larva. Gerakan cacing mengakibatkan rasa gatal
pada bagian anus. Apabila penderita menggaruk daerah anus kemudian makan tanpa
mencuci tangan maka akan terjadi proses autoinfeksi (menginfeksi
diri sendiri).
3)
Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
penyebab anemia
Daur hidup cacing tambang hidup dalam usus halus manusia.
Telur keluar bersama feses manusia ---menetas menjadi larva---- Larva ini dapat
menembus kulit manusia melalui telapak kaki ----menembus pembulu darah
ikut aliran darah-- mencapai paru-paru. --- larva menuju tenggorokan ----
tertelan dan menempel dengan kait-kaitnya pada dinding usus halus.
4)
Wuchereria brancrofti (cacing filaria)
Hidup parasit dalam pembuluh getah bening vertebrata dapat
menyebabkan penyakit kaki gajah / elephantiasis masuk
ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex. Penyakit ini ditandai
dengan adanya pembengkakan pada bagian tubuh penderita karena adanya cacing
yang mati dan menyumbat pembuluh getah bening sehingga cairan tubuh
terakumulasi dan menimbulkan pembengkakan.
5)
Trichinella spiralis (cacing otot). Penyebab
penyakit trikhinosis (berupa kerusakan otot)
6)
Heterodera radicicola (penyebab bengkak
akar)
2. Nematormorfa
Contoh : Neoechinorhynchus emydis menyebabkan
penyakit ascariasis pada penyu
Cara mencegah infeksi
cacing diantaranya:
Ø Mencuci tangan sebelum makan
Ø Menggunakan alas kaki
Ø Memasak daging sampai matang sempurna
Ø Membuang feses pada tempatnya
3. Annelida (Cacing Gelang)
a) Ciri-ciri:
Ø Tubuh bulat bersegmen seperti gelang
Ø Triplobastik selomata tubuh simetri bilateral bersegmen,
memiliki otot, system pencernaan lengkap, system sirkulasi
Ø Alat ekskresi berupa nefridia
Ø System syaraf tangga tali
Ø Susunan tubuh metameri
Ø Tidak memiliki system respirasi, bersifat hemafrodit
atau gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang
berbeda).
Ø Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan
tempat yang lembab atau parasit pada vertebrata.
Ø Reproduksi secara seksual atau aseksual.
b) Dibedakan atas 3 kelas yaitu,:
1.
Polychaeta (cacing berambut)
Contoh: Eunice viridis (cacing wawo) dimanfaatkan sebagai
makanan di Kepulauan Maluku
2. Oligochaeta (cacing berambut sedikit)
Contoh : Pheretima sp. (cacing tanah)
1. Hirudinea (cacing hisap tak
berambut)
Contoh : Hirudo medicinalis dan Hirudinaria
javanica (Lintah)
Daftar Pustaka :
1. Windarsih dan Omegawati. 2017. Biologi. Klaten: Intan Pariwara.
2. Pratiwi, DA, dkk. 2009. Biologi. Jakarta: Erlangga.
3. Irnaningtyas. 2016. Biologi. Jakarta: Erlangga.
4. http://belajarterusbiologi.blogspot.com/2011/03/annelida.html
5. https://www.google.com/search?q=rangkuman+biologi+kelas+10+bab+vermes
#############@@@@@@@@@@@$$$$$$$@@@@@@@@@@###########
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD) A
Nama Sekolah : MA /SMA............
Mata Pelajaran :BIOLOGI
Kelas / Semester : X IPA - IPS / GENAP
Topik : Vermes
Tahun Pelajaran : 2020-2021
Alokasi Waktu : 2 X 45 jam pelajaran
Baca msteri dan amati gambar serta vidio tutorial tentang varmes
1. Sebutkan 5 ciri-ciri umum Platehelmintes
2. Perhatikan gambar di bawah ini:
No |
nama |
Hidup di |
1 |
|
|
2 |
|
|
3 |
|
|
|
|
|
No |
Ciri-ciri |
|
Ascaris lumbricoides (cacing perut |
1 |
Inang perantara |
|
|
2 |
Telur netas jadi |
|
|
3 |
Hidup dalam |
|
|
4 |
Penybab penyakit |
|
|
5. Jelaskan penyebab penyakit kaki gajah (elephentis)
6. Ssebutka manfaat cacing tanah
KATA MUTIARA:
Bacalah Al-qur’an setiap setelah solat subuh walaupun hanya satu baris sebelum kamu dibacakan
Al-qur’an.karna itu dapat menguatkan pikiranmu
0 comments:
Posting Komentar